Selasa, 16 Jul 2024
Seminar Hari Lingkungan Hidup 2024

Menandai 50 Tahun Kesadaran Lingkungan Global
Konferensi Stockholm yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Swedia pada 5-16 Juni 1972, merupakan pertemuan bersejarah yang membahas isu-isu lingkungan global. Acara ini menjadi tonggak awal kesadaran lingkungan internasional. Sebagai hasil dari konferensi ini, Majelis Umum PBB menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day atau WED). Perayaan pertama WED pada tahun 1973 mengusung tema "Only One Earth." Sejak itu, WED telah berkembang menjadi platform global yang signifikan, meningkatkan kesadaran tentang berbagai isu lingkungan seperti polusi udara dan plastik, perdagangan satwa liar ilegal, konsumsi berkelanjutan, kenaikan permukaan laut, dan ketahanan pangan.

WED berperan penting dalam mendorong perubahan pola konsumsi dan kebijakan lingkungan di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semakin mendesaknya isu-isu lingkungan, kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (ERK) sebesar 31,89% melalui berbagai inisiatif untuk mengatasi Triple Planetary Crisis yang berdampak pada masyarakat global.

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 akan diadakan di Arab Saudi dengan tema "Land Restoration, Desertification & Drought Resilience". Tema ini menandai peringatan ke-30 Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD). Menurut data UNCCD, hingga 40% lahan di planet ini mengalami degradasi, mempengaruhi setengah populasi dunia dan mengancam sekitar setengah dari PDB global (US$44 triliun). Jumlah dan durasi kekeringan telah meningkat sebesar 29% sejak tahun 2000. Tanpa tindakan perbaikan, lebih dari tiga perempat populasi dunia bisa terdampak kekeringan pada tahun 2050. Pemulihan lahan merupakan pilar utama dari Dekade PBB untuk Pemulihan Ekosistem (2021-2030), yang sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Komitmen PT Mitrabara Adiperdana Tbk
Dalam rangka memperingati dan berpartisipasi dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup tersebut, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (PT MA Tbk), perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara sejak tahun 1992, menginisiasi kegiatan "Seminar Perayaan Hari Lingkungan Hidup." Kegiatan ini menegaskan komitmen PT MA Tbk untuk mengelola sumber daya alam secara terintegrasi guna menciptakan nilai-nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Dengan mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), PT MA Tbk berusaha memberikan kontribusi dalam merealisasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya Tujuan 13-Penanganan Perubahan Iklim, Tujuan 15-Ekosistem Daratan dan Tujuan 17-Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan mengusung tagline “Natural Resource for the Better Future”. Inisiatif ini difasilitasi oleh CSR PT Mitrabara Adiperdana Tbk, yang merasa inisiatif ini sangat diperlukan untuk memfasilitasi dialog dan tindakan bersama dalam menyamakan persepsi, bertukar pikiran, dan mensosialisasikan upaya perlindungan lingkungan.

Seminar Lingkungan Hidup: Kolaborasi untuk Masa Depan PT Mitrabara Adiperdana Tbk mengundang berbagai pemangku kepentingan yang peduli terhadap lingkungan untuk berpartisipasi dalam seminar bertema "Upaya Penanganan Krisis Iklim di Malinau dengan Kolaborasi Multipihak" yang diadakan pada 1 Juli 2024 di Aula SLB Negeri Malinau Kota. Acara ini dihadiri oleh 100 peserta secara luring dan 30 peserta secara daring, berlangsung selama 4,5 jam dari pukul 09.00 hingga 13.30 WITA.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Selain itu, seminar ini juga menyampaikan informasi terkini terkait isu-isu lingkungan serta solusi yang dapat diimplementasikan. Melalui ruang diskusi yang terbuka, diharapkan dapat ditemukan solusi inovatif dan efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Kami juga berupaya memperkuat jaringan kerja sama antara individu, organisasi, dan lembaga yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Tidak hanya itu, seminar ini mendorong pembuatan kebijakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan, serta menginspirasi peserta untuk mengambil langkah konkret dalam melindungi lingkungan di komunitas mereka masing-masing.

Rangkaian Acara
Acara dimulai dengan sambutan dari Deputy Operational Manager PT MA Tbk, Bapak Juli Tarigan, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Seminar dilaksanakan dari beberapa sesi yang dipandu Master Of Caremony Ibu Nur Azizah. Acara dibuka dengan sambutan oleh Deputy Operational Manager PT MA Tbk, Bapak Juli Tarigan, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam upaya pelestarian lingkungan dari berbagai pihak. Para pelaku usaha memiliki tanggung jawab besar untuk menaati peraturan pemulihan lingkungan. Sedangkan penyampaian materi narasumber dimoderatori oleh Dythia Julyansyah. Materi pertama oleh Bapak Jumadin Sidabutar, S.Hut, merupakan Environmental Supervisor PT MA Tbk, yang menyampaikan materi terkait reklamasi & pasca tambang sebagai upaya penanganan krisis iklim di malinau. Beliau menyampaikan bahwa pelaku usaha pertambangan memiliki kewajiban dan tuntutan yang besar untuk memperbaiki lingkungan, PT MA tbk mematuhi regulasi dan berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik untuk lingkungan dengan melaksanakan reklamasi pasca tambang yang terintegrasi dan memadai mulai dari pemilihan benih berkualitas hingga monitoring pertumbuhan dan perawatan tanaman serta pengolahan air limbah tambang yang memenuhi baku mutu untuk dikeluarkan. 

Materi kedua oleh Bapak Henri Tetiawadi, S.Kom., M.M., M.Kom, seorang akademisi sekaligus Direktur Politeknik Negeri Malinau, yang membahas teknologi & inovasi dalam upaya menghadapi krisis iklim di malinau. Beliau menekankan bahwa perkembangan teknologi bagaikan pisau berbilah dua yang memiliki sisi negatif dan positif. Harapannya generasi muda malinau semangat melakukan inovasi, menyebarluaskan wawasan dan aware agar menjadikan malinau tangguh terhadap perubahan iklim.

Materi ketiga yang disampaikan oleh Bapak dr. John Felix Rundupadang, MPH yang merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau memaparkan tentang tantangan & upaya pengelolaan lingkungan dalam menghadapi krisis iklim di malinau. Beliau menekankan bahwa pemanasan global memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat bahkan saat in menjadi concern dunia yang menuntut tiap negara melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Pemerintah selaku regulator dan pengawas memastikan dan memonitoring pengelolaan lingkungan di Malinau membutuhkan kerjasama seluruh pihak.

Materi terakhir dibawakan oleh Bapak Agusman, S.P., M.Sc, yang merupakan Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), menjelaskan terkait peran taman nasional dalam memitigasi krisis iklim di malinau. TNKM selaku lembaga konservasi memegang peran krusial terhadap keberlangsungan kelestarian alam hayati Malinau. Kawasan TNKM seluas 1,3 juta hektar dikelola dan dijaga dengan melibatkan masyarakat lokal dan sebagai upaya taman nasional mencapai FoLU Net Sink 2030.

Diskusi yang aktif dan pertanyaan kritis dari peserta menambah nilai acara ini. Narasumber memberikan jawaban yang bijak dan penuh pengertian, menjelaskan berbagai tantangan, upaya, dan peluang dalam pelestarian lingkungan. Peserta menyatakan kepuasan terhadap kualitas materi dan penyelenggaraan acara, serta menunjukkan komitmen untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan di komunitas mereka.

Kami berharap hasil dari seminar ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

Penulis & Editorial : Dythia F Julyansyah/CSR & Lita Nadira/CS

Latest News

Rabu, 18 Des 2024
Transaksi Afiliasi Perseroan Jual-Beli Aset & Jasa Penambangan
Read More
Senin, 25 Nov 2024
MBAP raih Praktik GCG versi IICD
Read More
Jumat, 25 Okt 2024
Kolaborasi Solar Radiance dan D’Best Group, dengan Meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Mall Panakukang
Read More